Masohi - Untuk meningkatkan Iman Kristen, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi memberikan pendalaman Ilmu Agama Kristen kepada kurang lebih 35 orang WBP, Senin (07/08). Iman Kristen bukanlah iman yang mandeg, dia akan terus berkembang kepada kedewasaan iman, kalau mandeg berarti seorang Kristen itu belum dikatakan memiliki iman Kristen. Dalam proses pembinaan melalui pendalaman alkitab tentang Iman Kristen, WBP diharapakan bisa menjadi seseorang yang kuat dalam imannya dan mampu melewati setiap badai kehidupan yang harus dihadapinya.
“Iman Kristen sering dimengerti secara sempit yaitu masalah hubungan kita dengan Allah. Memang pertama-tama Iman adalah hubungan kita dengan Allah. Tetapi kalau hal ini terlalu ditekankan apalagi iman dipahami hanya sebagai hubungan kita dengan Allah maka orang menjadi sangat munafik, hubungan dengan sesama diabaikan yang penting percaya kepada Allah, karena itulah Yakobus 2:18-20 memberi peringatan yang sangat penting. Iman memang tidak hanya masalah kita dengan Allah, Iman malah sering nampak dalam kehidupan sesehari dalam hubungannya dengan sesama, ” tutur Agustina Lawalata, Kasubsie Pengelolaan.
Ditambahkannya, hubungan dengan sesama inilah yang justru menunjukkan kita munafik atau tidak, palsu atau sungguh-sungguh. Walaupun iman pertama-tama bicara tentang hubungan atau mungkin lebih tepat sikap mengiyakan janji-janji Allah atau lebih jelas lagi kepercayaan kita kepada Allah, tetapi iman juga mengatur hubungan kita dengan sesama. Bahkan tidak berlebihan jikalau dikatakan bahwa sikap kita terhadap sesama akan menunjukkan mutu Iman kita.
“Pendalaman Alkitab kali ini saya lebih menekankan pada Iman seorang Kristen yang bukan saja beriman kepada Allah, namun juga bagaimana kita buktikan Iman kita yang kepada Allah itu terhadap sesama. Allah itu pengasih, penyayang, panjang sabar dan tidak pernah melakukan kesalahan. Sebagai seorang Kristen yang meskipun berstatus sebagai seorang Narapidana ataupun Tahanan, namun jangan pernah tinggalkan Iman Kita hanya karena masalah tersebut. Saya selalu mengajarkan mereka bagaimana kita hidup saling mengasihi satu dengan yang lain, sabar dalam menghadapi setiap pergumulan hidup/masalah, karena lewat sikap dan perbuatan demikian itulah bukti Iman kita kepada Allah dan sesama. Yakinlah perjuangan kita tidaklah sia-sia, karena yang menjamin kemenangan adalah Allah sendiri. Saya juga berharap, petugas pembinaan kerohanian Kristen program pembinaannya tidak hanya sekedar ibadah-ibadah seperti yang rutin dilaksanakan namun juga bisa membangun sinergitas dengan LSM-LSM Agama untuk kegiatan kerohanian lainnya. Semua bertujuan untuk membina dan memberikan motivasi hidup bagi WBP selama menjalani masa pidana.
Disamping itu juga, seorang Narapidana, berinisial MS mengaku sangat bersyukur sekali karena selama berada di Rutan Masohi, sudah banyak sekali kegiatan Pembinaan Kerohanian yang diikutinya. Diakuinya, sebagai seorang Narapidana sangat membutuhkan penguatan-penguatan Iman seperti yang telah diberikan oleh Rutan Masohi. “Kami tanpa adanya pembinaan Rohani Kristen, semuanya akan terasa hampa dan kosong. Apalagi seperti saya yang harus menjalani masa pidana selama bertahun-tahun, pasti akan sangat jenuh dan bosan serta berujung pada tingkat stress apabila tidak ada kegiatan-kegiatan seperti ini, ” kata MS.
Dalam kesaksiannya, selama ia menjalani hukumannya ada banyak sekali perubahan yang dialaminya. Seperti misalnya, yang dulu ia tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan ibadah, malas berdoa, malas baca Alkitab, sekarang ketika ia berada di Rutan Masohi, perubahanpun terjadi pada diri MS. Ia sekarang sudah rajin beribadah, rajin berdoa, dan suka membaca Alkitab.
“Puji Tuhan ya saya sudah bisa kebaktian rutin setiap minggunya, setiap hari selalu punya waktu pribadi berdoa dan baca Alkitab. Banyak sekali pengalaman hidup yang saya dapatkan di tempat ini. Dulu waktu saya masih di luar sana, selalu saya lewat depan rutan. Dalam hati saya, rutan ini tempat untuk menampung orang-orang jahat. Eh tidak taunya saya-pun harus masuk penjara di Rutan Masohi. Dan ternyata setelah satu tahun lebih saya di Rutan, ada banyak pelajaran hidup yang didapatkan, ” lanjut MS.
Dikatakannya, penjara ternyata bukan hanya sekedar tempat untuk menampung orang-orang jahat saja, tapi juga sebagai wadah untuk memberikan pembinaan dan perubahan hidup bagi setiap Narapidana maupun tahanan. Penjara sebagai tempat untuk bagaimana mereka bisa belajar bersabar, belajar untuk mengubah karakter yang buruk menjadi yang baik, tempat untuk belajar bersyukur akan semua nikmat Allah yang diberikan bagi mereka. Mengakhiri kesaksiannya, MS mewakili teman-teman WBP lainnya berterima kasih kepada seluruh jajaran Rutan Masohi khususnya petugas Pembinaan Rohani Kristen yang selalu setia mendampingi mereka dalam memberikan pembinaan maupun pendalaman Alkitab untuk memperkuat Iman Kristen.