Masohi – Sebagai bentuk kepedulian terhadap fisik mental dan spiritual Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi mendatangkan Petugas dari BIMAS Muslim Bidang Penyuluh Kementerian Agama Maluku Tengah (Malteng) pada, Kamis (31/08). Berlokasi di Masjid Darussalam Rutan Masohi, WBP kemudian diberikan Tausiyah Agama oleh Tim BIMAS Muslim yang beranggotakan 4 orang dan didampingi oleh Petugas Pembinaan Rutmas, Saddam Kairoti.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Menurutnya, kerjasama Rutan Masohi dengan Kanwil Kementerian Agama dimaksudkan agar dapat membantu petugas pembinaan Rutmas memberikan pembinaan melalui penyegaran-penyegaran rohani, penguatan mental dan spiritual WBP sehingga mereka tidak mudah putus-asa, stres dan melakukan tindakan-tindakan berbahaya yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Tujuan utama dari proses pembinaan yang diberikan adalah agar mereka juga bisa menjadi pribadi yang baik, memiliki iman dan taqwa kepada Allah SWT dan bertanggungjawab dengan semua tindakan/perbuatan yang dilakukannya.
“Allah menurunkan Agama Islam sebagai penuntun jalan bagi Manusia agar mereka tidak mudah tersesat. Makna manusia ini bukan hanya kita saja orang-orang yang tidak bermasalah dengan hukum atau yang tidak masuk penjara, tidak. WBP juga adalah Manusia, yang karena keterbatasan dan kelalaian mereka, mengakibatkan mereka harus mempertanggungjawabkannya di dalam penjara. Oleh karena itu, mereka sangat membutuhkan penguatan-penguatan Agama sebagai penuntun supaya tidak mudah tersesat, ” ungkap Kairoti.
Lebih lanjut dikatakannya, penguatan rohani seperti yang dilaksanakan hari ini sebagai bentuk kepedulian Rutan Masohi dalam pemulihan mental dan spritual WBP yang secara psikologis jiwa mereka menjadi tidak tenang seperti mudah cemas, takut, emosi yang meluap-luap dan tidak terkendali, sehingga tidak dapat bersahabat dengan diri sendiri ataupun dengan orang lain. Oleh karena itu Rutan Masohi bekerjasama dengan Kementerian Agama melakukan pembinaan kerohanian melalui Tausiyah Agama sehingga diharapkan ketika mereka mendapat Tausiyah ada ketenangan dalam jiwa yang berpengaruh pada tindakan dan perbuatan yang sesuai dengan Syariat Allah SWT.
Senada dikatakan salah satu petugas dari Bimas Islam Kementerian Agama, yang juga tidak mau namanya disebutkan mengatakan bahwa sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, WBP adalah orang-orang yang “punya masalah” artinya orang-orang yang tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa adanya pembinaan, pembimbingan.
“Kami hadir untuk membantu Rutan Masohi memberikan pembinaan bagi mereka. Materi yang akan diberikan hari ini mencakup semua yang terkandung dalam al-Qur’an yaitu akidah, akhlak, dan hukum-hukum. Saya Cuma punya pesan untuk mereka dan kita semua, niatkan di dalam hati kita untuk ridho atas ketetapan Allah atas kita, sehingga kita dapat menerima dan menjalankan apapun yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dengan hati yang lapang dan tenang, terkhusus WBP yang sedang menjalani hukuman di Rutan Masohi, ” tutupnya di akhir Tausiyah.